Langsung ke konten utama

BPKAD Pati, "Kenaikan Pajak Bukan Perintah Bupati"


PATI – Gelombang protes terhadap kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta penarikan pajak untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) semakin membara. Sebuah surat pemberitahuan aksi demonstrasi dari kelompok yang menamakan diri “PNK Pati Ngger Kulon” tertanggal 22 Juli 2025, resmi dikirimkan kepada Polresta Pati.

Dalam surat tersebut, Teguh Istiyanto selaku koordinator aksi menegaskan akan menggelar aksi besar-besaran pada 13 dan 14 Agustus mendatang di halaman Kantor Bupati dan Alun-Alun Pati.

Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang dinilai sepihak, arogan, dan menyengsarakan rakyat kecil. Tidak hanya menuntut pembatalan kebijakan pajak PKL dan pengembalian tarif PBB seperti tahun sebelumnya, massa juga menyerukan slogan keras: “Turunkan Pajak atau Turunkan Bupati!”—sebuah seruan yang menunjukkan ketegangan antara rakyat dan pemerintah daerah kian memuncak.

Menanggapi situasi yang kian memanas, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pati menerbitkan surat klarifikasi tertanggal 24 Juli 2025. Dalam surat yang diteken langsung oleh Plt. Kepala BPKAD, Drs. Febes Mulyono, dinyatakan bahwa kebijakan penarikan pajak tersebut bukanlah arahan dari Bupati Pati. Pihaknya menegaskan bahwa langkah itu merupakan inisiatif internal BPKAD, dan seluruh kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan kebijakan tersebut resmi dibatalkan dan tidak berlaku lagi.

Pernyataan ini menjadi pukulan telak bagi kredibilitas internal pemerintahan, sekaligus menimbulkan pertanyaan publik, bagaimana mungkin kebijakan sepenting itu dilakukan tanpa sepengetahuan kepala daerah? Apakah ini bentuk lemahnya koordinasi atau justru ada agenda terselubung di balik layar?

Sementara BPKAD mencoba meredam gejolak dengan pembatalan sepihak, publik terlanjur tersulut. Rencana aksi unjuk rasa tetap digelar, dan desakan agar Bupati turun dari jabatannya terus bergema. Kini, seluruh mata tertuju ke Alun-Alun Pati pada 13 dan 14 Agustus, saat ribuan warga diperkirakan turun menyuarakan kegeraman mereka.



Redaksi Cakramedia Indonesia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Selidiki Motif Kekerasan di Blora, Korban Alami Luka Serius

CAKRAMEDIA INDONESIA Blora, 18 Februari 2025 – Insiden dugaan kekerasan bersama-sama terjadi di Dusun Mlawu, Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, pada Jumat (14/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian ini, seorang pria bernama Moch. Mahfud Saputra mengalami luka serius. Berdasarkan laporan kepolisian, peristiwa ini terjadi di rumah milik Sakri Bin Yadi. Korban, pria kelahiran Bojonegoro yang bekerja sebagai pegawai swasta, diduga menjadi sasaran kekerasan mendadak saat berada di lokasi. Kejadian ini baru dilaporkan kepada pihak berwenang sekitar pukul 02.30 WIB. Keterangan Saksi dan Bukti Digital Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk Hanisa Putri Binti Sakri, Ibnu Ikhsan Setiawan Bin Sakri, serta Joko Prasetyo Bin Jayus yang identitas lengkapnya masih diverifikasi. Polisi juga menemukan bukti percakapan WhatsApp  yang menunjukkan adanya komunikasi antara korban dan seseorang yang diduga terkait dengan kejadian ini. Kaka...

7 Pelaku Pengeroyokan Biting Terancam 9 Tahun Penjara dan Bagaimana Pengakuan H Terhadap Korban

Cakramedia Indonesia Blora, 21 Februari 2025 | Tujuh orang tersangka pengeroyokan di Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, kini harus menghadapi ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Insiden ini terjadi pada Jumat (14/2/2025) dan menimpa seorang pria berinisial M, warga Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, dalam konferensi pers pada Jumat (21/2/2025), mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden bermula dari kecurigaan warga terhadap korban yang sering berkunjung dan bermalam di rumah seorang perempuan berinisial H di Desa Biting. "Sekitar pukul 02.00 WIB, dua orang pelaku yang tengah berkeliling desa melihat sepeda motor yang tidak dikenal terparkir di sekitar lokasi. Saat mereka menelusuri area tersebut, mereka menemukan salah satu jendela rumah dalam keadaan terbuka," jelas AKP Selamet. Dua pelaku tersebut kemudian melaporkan temuannya kepada rekan-rekan mereka yang berada ...

Kondisi Terkini Korban Pengeroyokan Biting

Cakramedia Indonesia Blora, 20 Februari 2025 | Perkembangan Kondisi korban pengeroyokan yang terjadi di Dukuh Mlawu Desa Biting Kec. Sambong Kab. Blora (14/02) kemarin, sudah mulai membaik, yaitu dengan sudah dipindahkannya korban dari ruang ICU ke ruang perawatan pasien umum (19/02). "Alhamdullilah mas, kondisi sekarang sudah mulai membaik. Awalnya tadi sudah melek tapi merem lagi, karena belum begitu sadar. Tapi sekarang sudah dipindahkan ke ruang pasien Wijaya Kusuma 8, sudah tidak di ICU lagi", ucap M. Ardiansah selaku kakak korban. Selain hal tersebut, M. Ardiansah juga menyampaikan sekilas kronologi kejadian peristiwa tersebut, "Jadi sekitar jam 00.30 itu, setelah ngopi dari warung kopi, adik saya menuju kerumahnya hanisa setelah di WA sama Hanisa putri, langsung masuk kamar jam sekitar jam 01.30, lalu di seret keluar Adik Hanisa putri bilang maling dan Hanisa bilang gak kenal, terus terjadi pengroyokan brutal itu". "Sekarang kami sekeluarga m...