PATI – Rencana aksi demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati kian memanas.
Dalam pernyataannya usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Pati, Selasa (15/7/2025), Sudewo secara terbuka menantang para penggerak demonstrasi. “Silakan lakukan. Jangan hanya 5 ribu orang, 50 ribu orang pun silakan kerahkan. Saya tidak akan gentar,” ucapnya tegas di hadapan awak media.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan kenaikan PBB merupakan bagian dari langkah strategis demi kemajuan pembangunan Kabupaten Pati. Sudewo menolak keras adanya negosiasi atau intervensi terhadap keputusan tersebut, bahkan telah memerintahkan seluruh aparatur Pemkab Pati agar tetap solid dan tidak goyah.
“Yang saya lakukan ini untuk kepentingan pembangunan dan masa depan Kabupaten Pati. Bukan untuk pribadi, tapi demi rakyat,” tambahnya. Ia pun mempersilakan masyarakat untuk menyuarakan aspirasi melalui demo, namun memastikan bahwa dirinya tidak akan bergeser sedikit pun dari sikapnya.
Dan saat ini surat pemberitahuan aksi dari kelompok GERPAB (Gerakan Pati Bersatu) pun telah beredar luas, dengan jadwal pelaksanaan pada 13-14 Agustus 2025 mendatang, bertempat di depan Kantor Bupati Pati. Aksi tersebut diprediksi akan diikuti oleh puluhan ribu massa.
Surat yang ditujukan kepada Kapolresta Pati dan ditembuskan ke berbagai lembaga negara hingga Presiden RI itu menuntut agar kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen segera dibatalkan. Bila tuntutan tidak dipenuhi, GERPAB mendesak agar Bupati Pati H. Sudewo mundur dari jabatannya. “TURUNKAN PBB-P2 250% ATAU SUDEWO MUNDUR DARI JABATAN BUPATI,” bunyi pernyataan tegas dalam surat yang ditandatangani koordinator aksi, Yayak Gundul.
Aksi demonstrasi ini diperkirakan akan menjadi sorotan nasional, apalagi dengan klaim jumlah peserta hingga 50 ribu orang serta alat peraga pendukung seperti sound system horeg, spanduk, hingga bendera aksi. Situasi politik di Pati diprediksi memanas dalam beberapa pekan ke depan.
/Tim.
Komentar
Posting Komentar