Warga Kabupaten Pati kembali menggalang aksi protes menolak lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 %. Melalui akun Facebook INFO TLOGOWUNGU, mereka mengumumkan pawai sound horeg yang akan digelar Selasa, 13 Agustus, mulai dari Pucakwangi–Winong, singgah di Alun-alun Juwana sambil menunggu peserta lainnya, lalu bergerak menuju Kantor Bupati Pati.
Sejumlah sound system besar dikabarkan akan turut memeriahkan aksi, dengan 16 subwoofer bertenaga tinggi. Inisiator menyebut pawai itu sebagai bentuk “gass ora bolo”—ajakan tancap gas tanpa ragu—untuk menunjukkan kekompakan masyarakat menuntut revisi tarif pajak.
Keresahan soal PBB-P2 terlihat jelas di kolom komentar unggahan tersebut. Akun Tige Saudara menilai kenaikan itu memberatkan: “Siap. Pajek kok rakiro-karo, dibongkar wae pendopone nek ra direspon, bupati mabok iku.” Ucapan bernada kesal itu mencerminkan frustrasi sebagian warga yang menganggap pemerintah daerah tidak peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Nada serupa disampaikan Jujuk Suprihanto, yang menilai program bupati baru menimbulkan kegaduhan: “Waduh bupati anyar, programe gawekno kisruh masyarakat.” Sementara itu, akun M Najik mengaku menyesal telah memilih kepala daerah saat ini: “Aku ketipuuu, isin sku milih bupati iki.” Ragam komentar itu menegaskan lemahnya dukungan publik terhadap kebijakan pajak terkini.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemkab Pati belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana pawai maupun desakan penurunan PBB-P2. Massa berjanji akan tetap bergerak ke pendopo kabupaten, sembari menyiapkan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak direspons.
/Tim.
Komentar
Posting Komentar