Wali Murid Soroti Ketidakjelasan Regrouping Sekolah Dasar di Pati, Anak Menangis dan Orang Tua Bingung
Pati – Kebijakan regrouping atau penggabungan sekolah dasar di Kabupaten Pati menuai sorotan tajam dari para wali murid, setelah penolakan di wilayah Tayu Kulon, kini terjadi juga keresahan wali murid di SDN Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa.
Melalui unggahannya, salah satu anggota komunitas Trangkil Bisa (Komunitas Wong Pati Mengalor), Zulfa Nisa, menyampaikan keresahannya melalui platform media sosial terkait pemindahan siswa secara tiba-tiba antara SDN 1 dan SDN 2. Menurutnya, proses pemindahan dilakukan tanpa ada pemberitahuan atau sosialisasi terlebih dahulu kepada para orang tua.
Dalam unggahannya, Zulfa menjelaskan bahwa pada hari pertama masuk sekolah, terjadi kekacauan akibat perpindahan sebagian siswa SDN 1 ke SDN 2, dan sebaliknya. Jarak antara kedua sekolah yang cukup jauh membuat situasi semakin tidak nyaman, terutama bagi wali murid yang sebelumnya telah mempertimbangkan jarak sekolah dengan tempat tinggal demi kemudahan antar-jemput.
Zulfa menilai, seharusnya pihak sekolah melakukan konfirmasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan wali murid sebelum mengambil keputusan yang menyangkut penempatan siswa. Ia menambahkan bahwa anak-anak menjadi korban dari keputusan mendadak tersebut, dengan beberapa anak bahkan menangis karena dipindahkan secara tiba-tiba ke sekolah yang tidak dikenal.
Pernyataan tersebut memicu diskusi di kalangan warga net, termasuk tanggapan dari anggota komunitas lain seperti Gaitsa Putri Trisna, yang menyebut bahwa para guru hanya menjalankan perintah dari atasan. Meski begitu, ia mengakui bahwa kurangnya sosialisasi menjadi persoalan yang seharusnya diperbaiki agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam pengambilan kebijakan pendidikan di tingkat daerah. Orang tua berharap adanya evaluasi dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pati serta keterlibatan lebih besar dari para wali murid dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada anak-anak mereka. Tanpa komunikasi yang baik, kebijakan yang bertujuan baik pun bisa menimbulkan polemik.
/Tim.
Komentar
Posting Komentar