*CAKRAMEDIA INDONESIA*
Blora — Puluhan penambang minyak dari Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, menggelar Rembug Bareng pada Selasa malam (20.00 WIB – 21.30 WIB) bertempat di pendopo Balai Desa Ledok. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkat, BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta para penambang dari berbagai kelompok yang memadati pendopo dalam suasana penuh dinamika dan perdebatan.
Agenda utama Rembug Bareng membahas kelanjutan kegiatan penambangan minyak rakyat, termasuk persoalan pelantara kerja sama dengan pihak PT. BPE. Sejumlah usulan mengemuka dari para tokoh penambang, termasuk dari Ketua Penambang, H. Tarmadi, yang mengusulkan agar para penambang bisa melakukan kontrak langsung dengan PT. BPE tanpa pelantara. Menurutnya, skema tersebut berpotensi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para penambang.
Namun, Daryanto selaku Ketua PPMSTL (Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba Ledok) tetap menegaskan pentingnya peran operator lapangan dan pelantara demi kelangsungan dan keamanan kegiatan penambangan. Ia menyatakan kesiapan untuk memperbaiki kinerja organisasi jika diberi kepercayaan kembali. "Kami siap menerima kritik secara terbuka, jangan dibicarakan di belakang. Demi kebaikan bersama, kami siap membenahi," tegas Daryanto.
Sementara itu, tokoh penambang lainnya, Yoyok, menyuarakan harapan agar penambang tetap bersatu seperti saat berada di bawah naungan paguyuban terdahulu. Ia juga mengusulkan pembentukan Tim Delapan sebagai pelantara alternatif.
Kepala Desa Ledok, Sri Lestari, dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan dan percepatan proses perizinan. Ia meminta semua pihak untuk tetap menggunakan perantara yang sudah ada, yaitu PPMSTL, guna memperlancar perizinan ke depan. "Yang terpenting saat ini adalah legalitas agar penambang bisa segera kembali bekerja," tegasnya.
Senada, Sekretaris Desa Sidig juga menekankan urgensi mendapatkan izin operasional agar aktivitas penambangan rakyat dapat kembali berjalan lancar dan berdampak positif pada ekonomi masyarakat.
Rembug malam itu akhirnya ditutup dengan semangat persatuan para penambang melalui yel-yel *"Penambang Ledok Bersatu"* dengan kesepakatan tetap memakai pelantara PPMSTL dan komitmen untuk saling mengingatkan demi kemajuan bersama.
(SAM)
Komentar
Posting Komentar