PATI – Gelombang penolakan terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati terus membesar. Beberapa unggahan di platform media sosial terutama Facebook, menyebutkan dan mengajak masyarakat Pati untuk bergabung dalam aksi demonstrasi.
Selain informasi terkait Demonstrasi, Warganet juga menggagas aksi pawai protes bertajuk “sound horeg” yang akan digelar pada Selasa, 13 Agustus 2025 mendatang.
Aksi ini diunggah melalui media sosial Facebook, yang mengajak warga tancap gas dari Pucakwangi menuju Pendopo Kabupaten.
Pawai akan dikawal puluhan sound system berdaya besar, termasuk 16 subwoofer sebagai simbol kekompakan massa. Mereka akan berhenti di Alun-alun Juwana untuk konsolidasi peserta sebelum melanjutkan aksi menuju pusat pemerintahan. Aksi ini digambarkan sebagai bentuk perlawanan kreatif dan lantang terhadap lonjakan tarif pajak yang disebut-sebut mencapai 250 persen.
Sedangkan di dalam komentar unggahan tersebut, warganet mengungkapkan kemarahan dan rasa penyesalan atas terpilihnya kepemimpinan saat ini. Akun seperti Jujuk Suprihanto menilai program sang bupati hanya menciptakan kericuhan. Komentar lain dari M Najik menyebut dirinya merasa tertipu dalam memilih pemimpin.
Di tengah derasnya ajakan turun ke jalan, Bupati Pati H. Sudewo justru mengeluarkan pernyataan yang memicu perhatian publik. Usai menghadiri rapat paripurna DPRD pada 15 Juli 2025, ia menanggapi rencana demonstrasi dengan sikap keras. “Silakan demo. Mau lima ribu atau lima puluh ribu orang, saya tidak akan gentar,” ujarnya dengan nada menantang.
Sudewo bahkan menyebut telah menginstruksikan seluruh jajarannya agar tidak membuka ruang kompromi terhadap tekanan publik. Ia menegaskan bahwa kebijakan penyesuaian tarif PBB adalah langkah strategis untuk membiayai pembangunan daerah. “Saya melangkah demi kemajuan Pati, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” tegasnya.
/Tim.
Komentar
Posting Komentar