Seorang warga meluapkan kekecewaannya terhadap pelayanan Puskesmas Juwana melalui media sosial. Dalam unggahannya di akun TikTok Ki Uthik Noto Ati pada Sabtu, 26 April 2025, ia mengeluhkan tidak adanya tenaga medis di Unit Gawat Darurat (UGD) hingga pukul 09.00 WIB. Padahal, warga tersebut datang untuk kontrol membuka jahitan dengan kondisi luka yang masih terasa sakit.
Tak hanya perawat, dokter pun disebutkan tidak tampak sama sekali di ruang pelayanan. “Kontrol buka jahitan, nunggu sampai sekarang, cenot-cenot larane ora umum, pegawai juga dokternya kosong, tak ada orang,” ujarnya dalam video tersebut, menggambarkan rasa sakit yang dideritanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Pati, Sudewo, langsung bertindak cepat. Ia mengaku sudah memberikan teguran keras kepada Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Pati untuk segera melakukan pembenahan, serta memastikan pelayanan kesehatan masyarakat berjalan optimal tanpa kendala.
Sudewo mengungkapkan kekesalannya lantaran sebenarnya Pati tidak kekurangan tenaga medis di Puskesmas. Menurutnya, setiap Puskesmas rata-rata memiliki 90 pegawai, terdiri dari 45 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 45 pegawai honorer. "Jumlahnya banyak, bahkan bisa dibilang berlebih, jadi seharusnya tidak ada alasan pelayanan kosong," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pati pun disebut sudah memberikan peringatan keras kepada Kepala Puskesmas Juwana terkait kejadian tersebut. Sudewo menekankan bahwa ketidakhadiran petugas, apalagi di fasilitas vital seperti UGD, adalah hal yang tidak bisa ditoleransi.
Untuk mencegah insiden serupa, Bupati Sudewo juga memerintahkan DKK Pati untuk lebih rutin memonitor seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Pati. Ia berharap pelayanan kesehatan di semua pusat layanan masyarakat tetap prima dan tidak mengecewakan warga.
(*)
0 komentar:
Posting Komentar