PATI – Nama Sriyatun kembali jadi sorotan publik. Setelah sempat viral karena aksinya mengambil paksa donasi air mineral ketika masih menjabat Plt Kepala Satpol PP Pati, kini namanya kembali muncul dalam jabatan strategis.
Berdasarkan surat perintah pelaksana tugas (Plt) yang ditandatangani Bupati Pati, Sudewo, tertanggal 4 September 2025, Sriyatun yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati resmi ditunjuk sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Surat bernomor 800/2713/2025 itu menegaskan bahwa Sriyatun selain tetap memegang jabatan sekretaris dinas, juga diberikan mandat penuh sebagai Plt Kepala Dinas. Dalam surat itu tertulis, ia memiliki kewenangan strategis termasuk dalam aspek kepegawaian, pengangkatan, pemindahan, hingga pemberhentian pegawai.
Penunjukan ini sontak memunculkan kembali perbincangan publik. Pasalnya, rekam jejak Sriyatun sebelumnya meninggalkan catatan kontroversial di Satpol PP. Kini, ia justru dipercaya memimpin dinas yang menjadi ujung tombak pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Pati.
Bupati Pati Sudewo yang membubuhkan tanda tangan pada surat perintah tersebut, secara resmi melekatkan tanggung jawab besar pada Sriyatun untuk mengendalikan roda organisasi pendidikan dan kebudayaan.
Yang mengejutkan, Sudewo menyebut Sriyatun sebagai sosok “qualified” untuk menduduki jabatan strategis itu dengan alasan sederhana: karena ia lulusan SMA Negeri 1 Pati.
Keputusan ini dianggap berisiko membuka ruang kontroversi baru. Publik masih ingat rekam jejak Sriyatun yang pernah menorehkan catatan buruk di Satpol PP. Kini, ia dipercaya mengendalikan sektor pendidikan—sektor vital yang menyangkut masa depan generasi muda.
(Redaksi Cakramedia Indonesia)
Komentar
Posting Komentar