BLORA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah menuai kritik dari sejumlah orang tua siswa di Kecamatan Todanan.
Salah satunya datang dari Dian, wali murid SDN 1 Kacangan, yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas makanan yang disediakan oleh pengelola MBG Manggir di Desa Ngumbul.
“Saya sangat mendukung program ini karena tujuannya mulia. Tapi kenyataannya di lapangan, makanan yang diterima anak-anak tidak mencerminkan standar gizi yang seharusnya. Sangat disayangkan,” ujar Dian, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, selama tiga hari terakhir, menu yang disajikan kurang variatif dan belum memenuhi komposisi gizi seimbang. Ia mencontohkan salah satu paket makanan yang hanya berisi nasi, telur ceplok, tahu, acar, dan dua buah pisang kecil.
“Kalau dihitung-hitung, nilainya tidak sampai Rp9.000. Padahal anggaran per anak itu Rp15.000. Seharusnya bisa lebih maksimal. Kalau pengelola belum siap, mungkin lebih baik diberikan kepada pihak yang lebih berkompeten,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa wali murid lainnya. Mereka berharap pihak sekolah dan pemerintah setempat dapat melakukan pengawasan lebih ketat, agar pelaksanaan program MBG sesuai dengan tujuan awalnya—yakni memberikan asupan gizi yang layak bagi anak-anak sekolah
(Teguh)
Komentar
Posting Komentar