Langsung ke konten utama

Jauh Tertembak, Dekat Tertusuk: Simalakama Kepala Keluarga di Tengah Tekanan Zaman


Peran sebagai kepala keluarga selama ini identik dengan sosok pemimpin yang tegar, kuat, dan penuh tanggung jawab.

Namun  kenyataannya, tak sedikit kepala keluarga yang terjebak dalam dilema simalakama, yaitu dihadapkan pada berbagai pilihan sulit yang menempatkan mereka dalam posisi serba salah.

Ungkapan "jauh tertembak, dekat tertusuk" menjadi cerminan nyata dari kondisi tersebut.

Di luar rumah, kepala keluarga harus menghadapi kerasnya tekanan hidup. Persaingan dunia kerja, beban ekonomi yang terus meningkat, serta risiko kehilangan mata pencaharian menjadi ancaman yang setiap saat membayangi.

Berbagai upaya dilakukan untuk bertahan, namun tidak jarang justru menimbulkan luka dan kelelahan yang tak terlihat.

Sementara di dalam rumah, kepala keluarga kerap menghadapi tantangan tersendiri. Ekspektasi tinggi dari pasangan dan anak-anak, masalah komunikasi, hingga tekanan psikologis akibat kegagalan memenuhi semua harapan, menjadi beban yang tak kalah berat.

Tak jarang, usaha menjaga keharmonisan keluarga justru membuat mereka mengorbankan perasaan dan kepentingan pribadi.

Kondisi ini menciptakan tekanan ganda yang berisiko menimbulkan stres dan kelelahan mental. Sosok kepala keluarga seringkali merasa harus tetap tampak kuat di hadapan keluarga, meskipun di dalam dirinya tengah terjadi pergulatan hebat. Beban yang ditanggung diam-diam ini semakin berat ketika tidak ada ruang untuk berbagi atau tidak adanya dukungan emosional yang memadai.

Fenomena jauh tertembak, dekat tertusuk menjadi pengingat bahwa di balik sosok kepala keluarga yang tampak tegar, terdapat perjuangan panjang yang sering tak terlihat. Dukungan keluarga, komunikasi yang terbuka, serta kepedulian lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar mereka tidak merasa sendiri dalam menjalankan peran mulia ini.

(Asc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Selidiki Motif Kekerasan di Blora, Korban Alami Luka Serius

CAKRAMEDIA INDONESIA Blora, 18 Februari 2025 – Insiden dugaan kekerasan bersama-sama terjadi di Dusun Mlawu, Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, pada Jumat (14/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian ini, seorang pria bernama Moch. Mahfud Saputra mengalami luka serius. Berdasarkan laporan kepolisian, peristiwa ini terjadi di rumah milik Sakri Bin Yadi. Korban, pria kelahiran Bojonegoro yang bekerja sebagai pegawai swasta, diduga menjadi sasaran kekerasan mendadak saat berada di lokasi. Kejadian ini baru dilaporkan kepada pihak berwenang sekitar pukul 02.30 WIB. Keterangan Saksi dan Bukti Digital Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk Hanisa Putri Binti Sakri, Ibnu Ikhsan Setiawan Bin Sakri, serta Joko Prasetyo Bin Jayus yang identitas lengkapnya masih diverifikasi. Polisi juga menemukan bukti percakapan WhatsApp  yang menunjukkan adanya komunikasi antara korban dan seseorang yang diduga terkait dengan kejadian ini. Kaka...

7 Pelaku Pengeroyokan Biting Terancam 9 Tahun Penjara dan Bagaimana Pengakuan H Terhadap Korban

Cakramedia Indonesia Blora, 21 Februari 2025 | Tujuh orang tersangka pengeroyokan di Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, kini harus menghadapi ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Insiden ini terjadi pada Jumat (14/2/2025) dan menimpa seorang pria berinisial M, warga Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, dalam konferensi pers pada Jumat (21/2/2025), mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden bermula dari kecurigaan warga terhadap korban yang sering berkunjung dan bermalam di rumah seorang perempuan berinisial H di Desa Biting. "Sekitar pukul 02.00 WIB, dua orang pelaku yang tengah berkeliling desa melihat sepeda motor yang tidak dikenal terparkir di sekitar lokasi. Saat mereka menelusuri area tersebut, mereka menemukan salah satu jendela rumah dalam keadaan terbuka," jelas AKP Selamet. Dua pelaku tersebut kemudian melaporkan temuannya kepada rekan-rekan mereka yang berada ...

Kondisi Terkini Korban Pengeroyokan Biting

Cakramedia Indonesia Blora, 20 Februari 2025 | Perkembangan Kondisi korban pengeroyokan yang terjadi di Dukuh Mlawu Desa Biting Kec. Sambong Kab. Blora (14/02) kemarin, sudah mulai membaik, yaitu dengan sudah dipindahkannya korban dari ruang ICU ke ruang perawatan pasien umum (19/02). "Alhamdullilah mas, kondisi sekarang sudah mulai membaik. Awalnya tadi sudah melek tapi merem lagi, karena belum begitu sadar. Tapi sekarang sudah dipindahkan ke ruang pasien Wijaya Kusuma 8, sudah tidak di ICU lagi", ucap M. Ardiansah selaku kakak korban. Selain hal tersebut, M. Ardiansah juga menyampaikan sekilas kronologi kejadian peristiwa tersebut, "Jadi sekitar jam 00.30 itu, setelah ngopi dari warung kopi, adik saya menuju kerumahnya hanisa setelah di WA sama Hanisa putri, langsung masuk kamar jam sekitar jam 01.30, lalu di seret keluar Adik Hanisa putri bilang maling dan Hanisa bilang gak kenal, terus terjadi pengroyokan brutal itu". "Sekarang kami sekeluarga m...