Sebuah bus rombongan peziarah mengalami insiden tersesat di kawasan lereng Muria, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Peristiwa ini terjadi setelah sopir bus mengikuti petunjuk arah dari aplikasi Google Maps yang ternyata mengarahkan kendaraan ke jalur sempit dan menanjak di pedesaan setempat. Akibatnya, bus berukuran besar itu terjebak di jalan yang tidak memungkinkan untuk berputar atau mundur dengan mudah.
Insiden tersebut sontak menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah penduduk turun tangan membantu mengatur lalu lintas dan memberikan panduan agar bus dapat keluar dari lokasi dengan aman. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena kondisi jalan menanjak, sempit, serta diapit tebing dan jurang di beberapa titik.
Menurut keterangan warga, jalur tersebut sebenarnya hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil. Namun, banyak pengemudi luar daerah yang tidak mengenal medan seringkali tertipu oleh rute alternatif yang ditawarkan aplikasi navigasi. Hal ini membuat wilayah Gembong, terutama jalur menuju kawasan wisata religi di lereng Muria, kerap menjadi lokasi tersesatnya kendaraan besar.
Beruntung, dalam kejadian kali ini tidak ada korban jiwa maupun kerusakan serius. Setelah mendapat bantuan warga dan petugas setempat, bus berhasil dievakuasi dengan cara mundur perlahan ke jalan utama. Para penumpang pun melanjutkan perjalanan mereka setelah situasi dinyatakan aman.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para sopir dan rombongan peziarah agar lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi penunjuk arah, terutama di wilayah pegunungan seperti lereng Muria. Pemerintah desa setempat berencana memasang papan peringatan baru di beberapa titik rawan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
(Redaksi Cakramedia Indonesia)
Sumber: Suara Merdeka Muria
Komentar
Posting Komentar