Langsung ke konten utama

Anggaran Bola Voli Rp12,5 Juta di Blora Diduga Raib, Warga Geram Minta Transparansi!

Blora - Anggaran pemuda yang diduga tidak dibelanjakan untuk bola voli bisa mengarah pada dugaan penyalahgunaan wewenang, korupsi, atau ketidak terbukaan dalam pengelolaan dana.

Kasus-kasus serupa melibatkan dugaan ketidak transparanan pengelolaan dana desa, pengalihan anggaran untuk kepentingan pribadi, atau penyelewengan dana pengadaan dan semacamnya.

Hal itu dipicu adanya ketidakejelasan soal penggunaan anggaran bola voli di Desa Patalan Kecamatan Blora Kabupaten Blora. 

Pasalnya, anggaran yang sudah jelas-jelas telah dianggarkan melalui Dana Desa (DD) tahun 2024, hingga saat ini masyarakat mempertanyakan anggaran sebesar Rp12.500.000,-

kurang lebih nya, untuk beli bola voli di masing-masing pedukuhan yang ada di Desa Patalan.

“Warga terus pertanyakan pertanggungjawaban penggunaan anggaran bola voli tersebut,” ungkap salah satu warga setempat, jumat (07/11/2025)

Menurutnya, keinginan warga untuk mendapatkan penjelasan soal penggunaan anggaran bola voli sangat beralasan. Apalagi, saat bola voli nya sampai sekarang gak ada sama sekali, sehingga menimbulkan kecurigaan terkait penggunaan anggaran bola voli ini. Bisa saja, anggaran tersebut telah diselewengkan oleh oknum Kades atau perangkat desa. 

“Seharusnya ada transparansi, sehingga masyarakat desa mengetahui pengelolaan maupun penggunaan anggaran pemerintah desa,” tegas sumber yang menolak namanya disebutkan.

Sampai saat ini, Kepala Desa dan Perangkat Desa memilih bungkam tidak ada jawaban, ketika dimintai keterangan oleh awak media.

Tau./Cakramedia Indonesia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Selidiki Motif Kekerasan di Blora, Korban Alami Luka Serius

CAKRAMEDIA INDONESIA Blora, 18 Februari 2025 – Insiden dugaan kekerasan bersama-sama terjadi di Dusun Mlawu, Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, pada Jumat (14/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian ini, seorang pria bernama Moch. Mahfud Saputra mengalami luka serius. Berdasarkan laporan kepolisian, peristiwa ini terjadi di rumah milik Sakri Bin Yadi. Korban, pria kelahiran Bojonegoro yang bekerja sebagai pegawai swasta, diduga menjadi sasaran kekerasan mendadak saat berada di lokasi. Kejadian ini baru dilaporkan kepada pihak berwenang sekitar pukul 02.30 WIB. Keterangan Saksi dan Bukti Digital Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk Hanisa Putri Binti Sakri, Ibnu Ikhsan Setiawan Bin Sakri, serta Joko Prasetyo Bin Jayus yang identitas lengkapnya masih diverifikasi. Polisi juga menemukan bukti percakapan WhatsApp  yang menunjukkan adanya komunikasi antara korban dan seseorang yang diduga terkait dengan kejadian ini. Kaka...

7 Pelaku Pengeroyokan Biting Terancam 9 Tahun Penjara dan Bagaimana Pengakuan H Terhadap Korban

Cakramedia Indonesia Blora, 21 Februari 2025 | Tujuh orang tersangka pengeroyokan di Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, kini harus menghadapi ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Insiden ini terjadi pada Jumat (14/2/2025) dan menimpa seorang pria berinisial M, warga Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, dalam konferensi pers pada Jumat (21/2/2025), mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, insiden bermula dari kecurigaan warga terhadap korban yang sering berkunjung dan bermalam di rumah seorang perempuan berinisial H di Desa Biting. "Sekitar pukul 02.00 WIB, dua orang pelaku yang tengah berkeliling desa melihat sepeda motor yang tidak dikenal terparkir di sekitar lokasi. Saat mereka menelusuri area tersebut, mereka menemukan salah satu jendela rumah dalam keadaan terbuka," jelas AKP Selamet. Dua pelaku tersebut kemudian melaporkan temuannya kepada rekan-rekan mereka yang berada ...

Kondisi Terkini Korban Pengeroyokan Biting

Cakramedia Indonesia Blora, 20 Februari 2025 | Perkembangan Kondisi korban pengeroyokan yang terjadi di Dukuh Mlawu Desa Biting Kec. Sambong Kab. Blora (14/02) kemarin, sudah mulai membaik, yaitu dengan sudah dipindahkannya korban dari ruang ICU ke ruang perawatan pasien umum (19/02). "Alhamdullilah mas, kondisi sekarang sudah mulai membaik. Awalnya tadi sudah melek tapi merem lagi, karena belum begitu sadar. Tapi sekarang sudah dipindahkan ke ruang pasien Wijaya Kusuma 8, sudah tidak di ICU lagi", ucap M. Ardiansah selaku kakak korban. Selain hal tersebut, M. Ardiansah juga menyampaikan sekilas kronologi kejadian peristiwa tersebut, "Jadi sekitar jam 00.30 itu, setelah ngopi dari warung kopi, adik saya menuju kerumahnya hanisa setelah di WA sama Hanisa putri, langsung masuk kamar jam sekitar jam 01.30, lalu di seret keluar Adik Hanisa putri bilang maling dan Hanisa bilang gak kenal, terus terjadi pengroyokan brutal itu". "Sekarang kami sekeluarga m...