Rumah Kepala Desa Dukuh Tapen, Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, digeruduk ratusan warga pada Rabu (06/11/24) malam. Warga mengamuk, karena adanya dugaan kecurangan pengisian kepala dusun (Kadus) Tapen.
Perwakilan warga Dukuh Tapen, Wakhid mengatakan, aksi ini dilakukan secara spontan oleh warga, setelah mendengar kabar Selamet Riyadi menjadi Kasus atau Kamituwo Tapen. Namun, secara tiba-tiba mengundurkan diri yang diduga mendapatkan intimidasi.
“Kita datang ke sini, tadi habis mendengar dan telepon semua warga Tapen, kalau Mas Selamet sudah jadi Kamituwo. Sudah ada pengumuman resmi di balai desa, tapi kenapa kok mengembalikan diri. Apa alasan? Apakah ada yang memaksa di belakang ini,” ujarnya.
Menurut keteranganbya, warga Dukuh Tapen kecewa dan menyayangkan adanya dugaan intimidasi dalam pemilihan Kamituwo itu.
“Sedangkan Mas Selamet ditanya takut. Mas Selamet takut karena anak yatim, tidak punya ayah, ayahnya sudah meninggal, kenapa diintimidasi kenapa. Saya selaku keluarganya menangis,” ungkapnya.
Wakhid menegaskan, tidak akan terima jika Kamituwo Tapen dijabat selain Selamet. Warga mengancam akan terus melakukan penolakan.
“Pokoknya kalau besok ada pelantikan, nomor dua (calon Kamituwo lainnya) dijadikan Kamituwo, tidak akan setuju! Tidak harus ada Kamituwo, bubarkan saja,” ucapnya.
Khoirul Anam, keluarga Selamet, sementara itu menjelaskan bahwa intimidasi itu diduga dilakukan kades. Bahkan, ia mengatakan ada dugaan suap.
“Dikasih Rp200 juta kontan. Katanya iuran dari Pak Lurah-pak Lurah,” sebutnya.
Sementara itu, Kades Tawangharjo menghilang tidak diketahui keberadaannya saat rumahnya digeruduk warga.
0 komentar:
Posting Komentar