Cakramedia Indonesia | Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada jenjang SMA/SMK yang berakhir pada tanggal 27 Juni 2024, jam 17.00 WIB, diduga bermasalah.
Penerapan PPDB dalam 4 jalur yakni prestasi, afirmasi, zonasi dan jalur PTO (Perpindahan Tugas Orang Tua)
Jalur Prestasi adalah jalur yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki prestasi dan berada di luar zonasi sekolah sepanjang memenuhi persyaratan.
Jalur Afirmasi adalah jalur penerimaan PPDB yang ditujukan untuk peserta didik yang berasal dari golongan masyarakat tertentu yang dibuktikan dengan menyertakan kartu atau bukti peserta Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan juga yang sudah terdaftar dalam data DTKS ( Data Terpadu Kesejahteraan Sosia ).
Jalur Zonasi reguler adalah sistem pembagian wilayah berdasarkan jarak domisili Calon Peserta Didik (CPD) sesuai alamat Kartu Keluarga (KK) dengan Satuan Pendidikan.
Jalur PTO (Perpindahan Tugas Orang Tua) dan Anak Guru .
Dijalur PTO ini diperuntukkan hanya untuk CPD (Calon Peserta Didik) yang mengikuti perpindahan tugas kerja orang tua.
Dengan beragam jalur itu ada kemungkinan kecurangan yang di buat oleh orang tua untuk merekayasa agar anaknya bisa masuk ke sekolah negeri pilihan.
Barisan Lembaga Nusantara (BLN) yang mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah dan menemui Kabid SMA, Amirul M.H mengatakan, " terimakasih dengan adanya BLN ikut mengawasi jalannya PPDB ini, dengan adanya peran serta masyarakat ikut mengawasi, semoga bisa mengantisipasi atau meminimalisir bila ada kecurangan kecurangan yang terjadi".
" Dan bila menemukan adanya kecurangan dalam kelengkapan administrasi bisa segera melaporkan, untuk di tindaklanjuti, atau memberikan sanksi kepada siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah itu ", pungkas beliau.
Sedangkan pada sumber berita lain, yaitu dilansir dari detik .com pada hari Jumat, 28 Juni 2024, lewat pesan singkat, Deyas Yani Rahmawan mengatakan bahwa ada 18 KK calon peserta didik baru yang diduga tidak sesuai dengan data kependudukan. Maka pihaknya berkoordinasi kepada Disdukcapil Pati untuk mengecek belasan KK yang diduga dipalsukan itu.
Bagaimana klarifikasi selanjutnya, masih dalam proses pendalaman materi berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar